Minggu, 08 Agustus 2010

Cara Reyen Motor

Kali ini saya ingin berbagi tentang cara reyen kendaraan roda dua atau lebih kita sering sebut motor :D



Terpikir buat posting karena belum lama ini motor saya piston nya harus diganti gara-gara pemakaian yang ngga bener. Sama mekaniknya disuruh reyen dulu, anggep aja pake motor baru. Dalam hati saya, lumayanlah ngerasain motor baru lagi. haha..

Berdasarkan hasil browsing-browsing dan nanya sang mekanik, berikut saya paparkan hasil pencarian saya tentang me-reyen motor baru :D

Jadi yang bisa saya tangkap, reyen motor bisa dilakukan dengan hard reyen dan easy reyen. Berikut saya coba jelaskan perbedaan dari kedua cara tersebut, walaupun dengan melihat namanya saja sudah bisa diperkirakan perbedaannya. haha..

HARD REYEN

Pertama sekali adalah dengan menggeber motor langsung begitu datang dari dealer. Kalau mesin masih bagus berarti memang bandel, namun ada juga yang langsung rontok dengan indikasi macam-macam bunyi dari blok mesin. Nah dari kedua kondisi ini dapat dilihat bagaimana mesin yang bandel dan yang tidak. Timbul pertanyaan dari kondisi kedua, "wah, masa motor baru saya langsung rontok??" dijawab dengan alasan, motor kan masih baru dan garansi, jadi kalau ada apa-apa bisa diganti. Setelah tahap ini lanjut ke tahap berikutnya yaitu untuk 200 km pertama.
1. panasi mesin sebelum dipakai (warm up) sekitar 5-10 menit
2. bawa motor jalan beberapa kilometer
3. kalau kira-kira udah cukup, cari jalan datar terus geber motor dengan gas penuh (full throttle) secara perlahan sampai gigi 2.
4. setelah beberapa ratus meter hentikan motor dan diamkan selama 15 menit dengan posisi kunci kontak off.
5. lakukan secara berkala sampai 200 km pertama.
6. setelah mencapai 200 km ganti oli.
7. selanjutnya pemakaian motor secara normal.

EASY REYEN

Untuk reyen cara ini sama seperti yang ada pada buku panduan motor. Jangan langsung digeber. Tahapannya kurang lebih seperti ini :
1. panasi mesin terlebih dahulu sekitar 3-5 menit
2. 500 km pertama motor digas 1/2 jangan sampai full throttle, atau bisa juga batasi kecepatan sampai 40-50 km/jam.
3. kemudian 500-1600 km bisa dilakukan gas sampai 4/5 dengan kecepatan yang lebih tinggi
4. setelah lewat 1600 km pemakaian bisa dilakukan secara normal, full throttle, tetapi jangan terlalu lama supaya mesin tidak bekerja terlalu keras demi keawetan mesin itu sendiri.


Bisa dilihat sekarang bagaimana perbedaan dari dua metode diatas, tinggal pilih mana yang mau dipake. Tergantung keyakinan masing-masing. haha

Berikut tips-tips yang masih relevan :
1. Jangan menghidupkan motor dari keadaan dingin. Kerusakan yang paling besar dari sebuah mesin kebanyakn terjadi pada start awal dari dingin. Oli masih sulit untuk bersirkulasi dan juga oli masih berada di bawah yaitu di bak oli. Untuk menolong hal ini, gunakan kick starter beberapa kali dalam keadaan mesin mati. Dalam hal menyimpan motor juga berpengaruh. Parkirlah motor dengan menggunakan standar tengah sehingga oli merata dikiri-kanan mesin. Kalau menggunakan standar sampng, oli akan berkumpul di sebelah kiri mesin. Apalagi kalau motor ditinggal lama. Hal ini menyebabkan bagiandalam mesin sebelah kanan jadi cemburu karena kurang terlumasi. Setelah mesin hidup, boleh tunggu beberapa saat sekitar 1 menit sampai mesin sudah idle normal atau langsung jalan dengan kecepatan santai untuk memberi kesempatan oli bersirkulasi dengan sempurna.

2. Kendarailah motor dengan semestinya. Mesin-mesin dibuat dengan tujuannya masing-masing. Mesin potong rumput di disain untuk hidup dengan putaran mesin yang statis. Berbeda dengan mesin motor yang didisain dengan putaran mesin yang dinamis.

3. Jangan terbiasa jumping (mengangkat roda depan). Sepeda motor di disain dengan dua roda, jadi kalau kita mengendarai motor dengan satu roda berarti kita memakainya diluar disainnya.
Beberapa motor, kalau kita angkat roda depan cukup lama menyebabkan oli menuju ke belakang crankcase sehingga sulit dijangkau mesin untuk disirkulasikan.

4. Kita sering melihat pengendara motor atau mobil menaikkan RPM (ngegas) sebelum dimatikan. Untuk kendaraan teknologi lama atau mesin 2 tak hal tersebut biasa dilakukan untuk memperkaya ruang bakar atau membersihkan busi sehingga mudah untuk di start kembali (CMIIW). Namun untuk kendaraan modern hal ini akan merugikan. Seperti kita ketahui bensin adalah cairan yang ampuh untuk membersihkan kotoran yang berlemak atau ber-oli. Sehingga apa jadinya bila kita melakukan hal tersebut di atas yang menyebabkan ada sisa bahan bakar yang tidak terbakar karena langsung dimatikan setelah di gas? Oli yang melindungi silinder dan piston akan tersapu yang berarti umur mesin berkurang dan bisa menyebabkan karat bila motor disimpan lama.

5. Buku petunjuk pemakaian motor dibuat dengan alasan tertentu berdasarkan study yang dilakukan oleh para ahli. Jadi sebisa mungkin ikuti apa yang tertulis dalam buku tersebut agar motor lebih awet dan nyaman digunakan.

6. Peraturan lalu lintas, dibuat demi keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan. Patuhilah peraturan tersebut.

Tulisan ini saya buat dengan melihat berbagai sumber termasuk pengalaman dan pengamatan saya sendiri. Jadi apabila ada yang menambahkan bisa komentar demi kebaikan motor kita bersama. :D:D

2 komentar:

  1. kalo gw sih lebih milih easy reyen aja, krn cara itulah yang dituliskan di buku panduan motor yang dibuat oleh para ahli yang sudah melakukan uji dengan pengetahuan yang tinggi...
    hard reyen penuh resiko ah... lagian di jaman yg serba susah gini mending motor awet aja lah, lagian mau jalan sekenceng apa sih, wong jalannya cuman di jalan raya, nggak di circuit.

    BalasHapus
  2. mkasih atas infonya

    BalasHapus